ini satu klaim yg lucu juga oleh orang indon, Perihal Buah Durian Isi Merah.

QUOTE
Ini adalah salah 1 bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah.
Mari kita Pertahankan dan lestarikan alam sekitar kita ini. - ngaku mat indon.
kalo nak kira durian isi merah ni adalah spesis hutan yg langsung tak komersil sebab tak sedap. Hehehe... indon bukan reti bab komersil!!!!

cuma berbesar pasal klaim aje....!!!,
ini pengakuan jelas satu indon:
QUOTE
perihal Durian Monthong - Ada cerita, bahwa asal durian di Thailand itu dahulu dibawa oleh Bung Karno untuk Raja Bumibhol dan Ratu Sirikit yang dikenal dekat dengan Bung Karno. Tertarik dengan lezatnya durian, Thailand kemudian mengembangkan sendiri durian. Hasilnya, durian monthong yang memang sangat lezat, disamping tahan lama. Durian inilah yang kemdian diekspor ke Indonesia. Seorang petani Indonesia yang cerdik kemudian menanam durian monthong Bangkok ini dan kemudian lahirlah durian monthong lokal. Toh, harganya, masih lebih rendah dibanding durian monthong asli Bangkok.
Dibalik kenyataan seperti itu, ada pertanyaan yang terselip. Kalau durian monthong Bangkok itu sudah begitu luas peredarannya, dapatkah dibayangkan nilai materi yang dihasilkan durian monthong Bangkok? Ditambah dengan pepaya Bangkok dan buah-buahan lain yang bernama Bangkok, berapa nilai ekspor buah-buahan Thailand? Tentu, dibalik itu, ada pertanyaan, berapa nilai ekspor buah-buahan kita? Produk pertanian, ternyata bisa memberi kontribusi yang besar sebagai komoditi ekspor. Syaratnya, kualitasnya harus bisa bersaing. Disinilah kelemahan kita, bahwa orang Indonesia sendiri ternyata lebih menikmati buah-buahan impor, sehingga durian monthong Bangkok tidak hanya dijual di supermarket, tetapi sudah masuk kampung.
Yang kedua, apakah durian monthong itu dipatenkan? Seandainya durian monthong itu dipatenkan, petani kita yang menanam durian monthong itu berarti melanggar hak cipta? Pertanyaan seperti ini bisa dianggap aneh, meskipun bisa saja terjadi.
Dari kasus durian monthong itu, kiranya dapat menimbulkan pertanyaan yang lebih besar. Lingkungan kita, dewasa ini sudah penuh dengan produk makanan asing. Tidak hanya restoran siap saji Amerika, tetapi juga makanan Jepang, Vietnam, Malaysia, dan juga Thailand. Makanan itu mampu menyebar ke seluruh dunia, disebabkan cita rasanya yang cocok dengan lidah siapa saja. Bagi orang Indonesia, cita rasa makanan Indonesia juga tidak kalah. Mengapa makanan Indonesia masih jarang ditemui di berbagai pelosok dunia? Mengapa Ayam Soeharti atau Gudeg Mbok Berek atau lumpia Semarang belum bisa go international?
Masalah ini, mungkin dianggap kecil, sehingga lepas dari perhatian kita. Tetapi, bukankah yang besar itu berasal dari yang kecil-kecil? Sebaliknya, kalau dari masalah yang kecil saja kita sudah kalah, apalagi dalam masalah yang besar. Petronas, Proton saja, sudah masuk Indonesia. Apalagi perusahaan minyak asing lainnya dan mobil-mobil asing segala merek. Tidakkah terasa ketergantungan kita pada asing semakin sulit dihindarkan?(Sulastomo)
Nama durian berasal daripada malaysia, dan terpakai secara komersil antarabangsa. Malaysia berbangga!! tak nak main la kontrol mengaku tang kromo!!!
sumber
QUOTE
The name durian comes from the Malay word duri (thorn) together with the suffix -an (for building a noun in Malay) -wikipedia